Ketika melaksanakan sujud, teman sebelahku tidak menempelkan dahinya ke tempat sujud, dan ternyata dia sedang sakit.
Dia sedang mendapat cobaan, matanya harus dioperasi, dan saran dokter agar tidak melakukan sujud untuk beberapa waktu, sebagai proses penyembuhan pasca operasi.
Alhamdulillah, aku bersyukur kehadirat-Nya, sampai detik ini bisa bersujud dengan nyaman & ni'mat kepada Yang Maha Suci dan Maha Agung.Terlebih bisa sujud (shalat) karena masih banyak teman2 kita yang belum tergerak untuk sujud (shalat) dalam rangka ketundukan kepada-Nya.
Terkadang kita tidak menyadari bahwa 'sujud' itu begitu ni'mat, bahkan banyak sekali 'faedah' dan advantagenya untuk kita.Antara lain, Sujud merupakan posisi terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya ketika beribadah (shalat).
Rasulullah Shalallahu'alaihi was Salam bersabda : Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika sujud, maka dari itu perbanyaklah berdo'a. (HR. Muslim)
Dan menurut penelitian medis, posisi sujud adalah posisi yang akan berakibat baik untuk otak, karena cukupnya suplai darah ke otak.
Bersyukurlah bahwa sujud merupakan salah satu gerakan dalam aktifitas ibadah kita.
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang; Dahi – beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan tangannya ke hidung- kedua telapak tangan, dua kaki dan ujung kedua telapak kaki" [Muttafaqun ‘Alaihi]
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguk orang sakit, beliau melihatnya sedang mengerjakan shalat di atas (bertelekan) bantal, beliau q pun mengambil dan melemparnya. Kemudian ia mengambil kayu untuk dijadikan alas shalatnya, nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengambilnya dan melemparnya. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Shalatlah di atas tanah apabila engkau mampu dan bila tidak maka dengan isyarat dengan menunduk (al-Imâ`) dan jadikan sujudmu lebih rendah dari ruku’mu"
(HR al-Baihaqi dalam sunan al-Kubro 2/306 dan Syeikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shohihah no. 323 menyatakan: Yang pasti bahwa hadits ini dengan kumpulnya jalan periwayatannya adalah shohih)
Semoga kita senantiasa diberi kesempatan & kemampuan untuk menjalankan peribadahan dengan baik & benar sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dan untuk sahabatku yang sedang sakit, semoga segera mendapat kesembuhan, Aaminn..
Sangat menarik untuk dibaca sejarah seni kaligrafi Islam dan bagaimana tren perkembangannya dari masa ke masa. Benar adanya bahwa seni kaligrafi Islam termasuk seni yang berusia cukup tua ya.
Kaligrafi Islam merupakan seni rohani. “Islamic Calligraphy is a spiritual geometry brought about with material tools”, demikian sang maestro klasik Yaqut Al-Musta’shimi, menggambarkan keagungan seni ini.
Kaligrafi Islam memang bukan sekedar karya seni rupa biasa. Namun, karya ini memiliki pesona spritualitas yang memiliki makna yang dalam bagi yang memahaminya.
Meski kaligrafi identik dengan tulisan Arab, namun kata kaligrafi diyakini berasal dari bahasa Yunani. Yaitu kalios yang berati indah dan graphia yang berarti tulisan. Sementara itu, Bahasa Arab mengistilahkannya dengan istilah khatt (tulisan atau garis) yang ditujukan pada tulisan yang indah. Hal ini seperti yang tercantum dalam al-kitabah al-jamilah atau al-khatt al-jamil.
Ditilik dari sejarahnya, akar kaligrafi Arab sebenarnya adalah tulisan hieroglif Mesir, yang kemudian terpecah menjadi khatt Feniqi, Arami dan Musnad. Yakni kitab yang memuat segala macam hadits. Menurut al-Maqrizi, seorang ahli sejarah abad ke-4, tulisan kaligrafi Arab pertama kali dikembangkan oleh masyarakat Himyar. Yakni suku yang mendiami Semenanjung Arab bagian barat daya (sekitar 115-525 SM). Musnad merupakan kaligrafi Arab kuno yang mula-mula berkembang dari sekian banyak jenis khatt yang dipakai oleh masyarakat Himyar. Dari tulisan tua Musnad yang berkembang di Yaman, lahirlah khatt Kufi.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa khatt Kufi ini terus berkembang dan mencapai puncak kesempurnaannya pada pertengahan abad VIII M. Khatt Kufi menjadi primadona dan dijadikan sebagai tulisan wajib untuk menulis mushaf Alquran. Bahkan, sebagian kelompok fanatik menganggap jenis khat dengan ciri khas kaku ini diyakini bersumber dari malaikat Jibril saat me-nyampaikan wahyu pertama.
D Sirojuddin AR (1989) mengungkapkan, kehadiran Alquran di awal kehadiran Islam sangat berkorelasi positif dengan tumbuh dan berkembangnya seni kaligrafi Arab (Alquran) Teori ini memang tepat untuk menggambarkan sumbangsih dan pengaruh kuat Alquran terhadap dinamika tradisi kaligrafi pada masyarakat Arab, terutama umat Islam pada masa lampau.
Meski orang-orang Arab pada waktu itu dikenal piawai dalam tradisi verbalism, khususnya bidang kesusastraan, namun dalam hal tradisi tulis-menulis (kitabah/ khathth) masih tertinggal jauh dibanding beberapa bangsa lainnya. Seperti Mesir dengan tulisan hieroglif, Jepang dengan aksara Kaminomoji, Indian dengan Azteka, Assiria dengan huruf Paku, ataupun India dengan gaya Devanagari. Dalam rentang inilah kaligrafi Islam lahir sebagai masterpiece yang sangat diagungkan. Di Indonesia, kaligrafi merupakan bentuk seni budaya Islam yang pertama kali ditemukan. Bahkan dia menandai masuknya Islam di Indonesia.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian arkeologi yang dilakukan Prof Dr Hasan Muarif Ambary. Kaligrafi gaya Kufi telah berkembang pada abad ke-11. Datanya ditemukan pada batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Gresik (wafat 495 H/ 1082 M) dan beberapa makam lainnya dari abad ke-15. Kebiasaan menulis Alquran telah banyak dirintis para ulama besar di pesantren-pesantren semenjak akhir abad XVI. Dalam perkembangan selanjutnya, kaligrafi tidak hanya dikembangkan sebatas tulisan indah yang berkaidah tetapi juga mulai dikembangkan dalam konteks seni rupa yang terus menginspirasi dan divariasikan secara terus menerus.
Penggelut bisnis kaligrafi dari Afie Etnic Prasetyo mengatakan, saat ini hampir di setiap rumah, dapat dijumpai ada pajangan kaligrafi Islam. Paling tidak ada kaligrafi yang bertuliskan nama Allah dan Nabi Muhammad SAW. Hal ini, menunjukan bahwa seni kaligrafi telah semakin diminati. Tak hanya karena seni ini memiliki nilai estetika yang tinggi. Namun, kaligrafi telah dianggap sebagai salah satu karakter dan simbol jati diri seorangmuslim . “Sejak beberapa tahun belakangan, tren kaligrafi memang semakin berkembang. Kalau dulu, kaligrafi hanya sebatas ornamen masjid atau musala, namun sekarang tidak lagi.
Bahkan, sepertinya sudah menjadi keharusan bagi keluarga muslim untuk memajang kaligrafi di dalam rumah,” ujar Prasetyo saat ditemui di galeri pamerannya di Palembang Indah Mal (PIM), kemarin. Menurut Prasetyo, kaligrafi bukan hanya sekedar karya seni rupa biasa. Namun, tulisan kaligrafi bersumber dari ayat-ayat suci Alquran. Sehingga memiliki makna yang dalam bagi yang memahaminya.
Tulisan yang terkandung dalam kaligrafi memiliki filosofi dan pesan dakwah agar umat Islam senantisa selalu membaca ayat-ayat suci Alquran dan ingat kepada Allah SWT. Maka dari itu, banyak yang beranggapan bahwa memajang kaligrafi lebih baik daripada memajang pantung atau gambar makluk hidup seperti manusia dan hewan. Terlebih, saat ini karya seni kaligrafi sudah semakin variatif. Setiap tahun trennya selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Tak hanya sebatas seni lukis yang menggunakan media kanvas atau kertas saja. Namun, kini kaligrafi telah banyak dituangkan dalam media logam, kuningan, kaca, kolase ataupun ukiran kayu.
“Dengan tampilannya yang semakin beragam, kini kaligrafi telah menjadi pilihan banyak kalangan muslim sebagai penghias interior atau dekorasi ruangan lainnya,” kata Prasetyo.
Prasetyo mengungkapkan, pada tahun lalu seni kaligrafi dengan media kuningan sempat menjadi tren di kalangan masyarakat. Unsur logam yang dipadu dengan warna keemasan dinilai memberikan kesan mewah pada pajangan ini. Namun, pada tahun ini, masyarakat lebih menyukai kaligrafi ukir yang menggunakan kayu jati atau mahogani. Unsur kayu dengan warna dasar cokelat membuat ukiran ini terkesan lebih natural namun elegan.
Untuk harganya, lanjut dia, seni kaligrafi memang relatif mahal. yakni berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung dengan bahan, bentuk, ukuran, dan tingkat kerumitannya. Sebagai gambaran untuk ukiran kaligrafi “ayat kursi” dari kayu jati berukuran 170 cm x 60 cm dapat dijual denganharga Rp2 juta. Sedangkan untuk satu pasang kaligrafi bertulisakan “Allah” dan “Muhammad” dengan ukuran 25 cm x 25 cm dapat dijual denganharga Rp400 ribu.
“Setiap tahun, tren kaligrafi cenderung berubah. Hal ini, pada akhirnya menjadikan kaligrafi memiliki nilai prestisge tersendiri bagi kalangan tertentu,” papar Prasetyo. Perajin kaligrafi lainnya, Mulya Sujana, mengakui permintaan terhadap seni kaligrafi semakin tinggi.
Di Indonesia memang memiliki jumlah pengangguran yang sangat tinggi, hal ini memicu para pengangguran untuk menghalalkan segala cara untuk meneruskan hidup. Ya bisa dengan mencopet, merampok, bahkan tega membunuh orang lain hanya untuk mendapatkan uang. Selain pekerjaan yang kejam itu ada juga pekerjaan yang di lihat sebelah mata, contohnya pengemis, anak jalanan, musisi jalanan & masih banyak lainnya.
Suatu hari ada seorang musisi jalanan yang juga di kenal sebagai pereman, ia bernama Angga. Lelaki yang berusia 18 tahun ini adalah salah satu warga miskin di Negara Indonesia ini. Dia terkadang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Orang tuanya sudah tak lengkap, ayahnya sudah meninggal sejak ia berusia 8 tahun, ayahnya adalah seorang ilmuan yang cerdas. Tapi sayang Ia tewas karena kecelakaan. sedangkan ibunya sekarang sakit-sakitan. Jadi dia merasa bebas menjadi anak jalanan.
Hingga suatu saat, ketika dia mencopet seorang pria yang dia tak kenal, ternyata pria itu adalah seorang ahli hipnotis yang bisa membela dirinya tanpa kekerasan. Angga merasa telah mencopet dompet sang pria itu, tapi anehnya saat Angga mendapat tempat sepi untuk memeriksa hasil curiannya, ternyata bukanlah dompet yang ia dapat. Tetapi ia malah mendapatkan sebuah jam yang memiliki rantai emas. Walaupun ia tak mendapatkan dompet pria itu, ia tetap senang karena mendapatkan rantai emasnya.
Ia pun penasaran dengan jam itu, lalu ia membukanya. Tiba tiba keluar cahaya yang sangat menyilaukan membuat dia tak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian ia sadar, pada saat dia sadar dia masih memegang jam mahal itu. Dan dia merasa tak terjadi apa. Tiba-tiba dari belakangnya terdengar suara teriakan “copet… copet… copet…”. Tanpa aba-aba dia langsung lari ketakutan, karena ada banyak orang yang ingin menghakiminya. Dia terus berlari & terus berlari, malangnya dia tertangkap dan bersiap untuk di hajar. Dengan rasa takut ia langsung menggenggam jam itu agar tidak di ambil orang lain. Tiba tiba waktu di sekitarnya berhenti. Semua orang yang ingin menghajarnya juga kaku seperti patung. Ia pun terkejut dengan kejadian luar biasa ini, semua waktu di sekitarnya berhenti, tetapi ia mendengar sebuah suara yang memanggil-manggil namanya “Angga… Angga… ”. saat ia melihat ke belakang ia terkejut pria yang ia ambil jamnya tadi bisa bergerak & berkomunikasi dengannya.
“Kenapa kau mencuri jam ku ?” Tanya pria itu.
“maaf pak, aku hanya melakukan pekerjaan ku agar aku tetap bisa makan” jawab Angga.
“apakah dengan cara ini anak anak muda Indonesia,
sang penerus bangsa meneruskan hidupnya ?” Tanya pria itu lagi.
“aku terpaksa pak, oh ya pak kenapa saat ku genggam jam itu dan berharap aku selamat dari pukulan pukulan mereka, mereka semua kaku seperti patung ?” Tanya Angga.
“sebenarnya jam itu bukan jam biasa, jam itu bisa menguasai waktu, kamu bisa kembali ke massa lalu / pergi ke massa depan hanya dengan berharap” jawab pria itu.
Karena sifat serakah Angga mulai merasuki pikirannya, ia pun mulai berfikir. “jika aku bisa kembali ke massa lalu ku bisa merubah hidupku, aku bisa mencegah kecelakaan ayahku & di massa depan aku bisa jadi orang kaya” pikir Angga. Dia pun langsung menggenggam kuat jam itu & berharap kembali ke massa 10 tahun yang lalu, tepatnya saat ayahnya hampir mendapat kecelakaan. & ia langsung menghilang meninggalkan pria tadi.
Triiiing….
“Akhirnya aku bisa kembali ke massa lalu ku”. “ahhh itu dia ayahku” “ayah… ayah…” ujarnya…
Dia terus menghampiri ayahnya dan berkata, “hari ini ayah jangan pergi, temenin aku main main ya ayah”.
“yaya, kok ga biasa biasanya kamu minta ayah bermain denganmu ?” Tanya ayah.
“ahh ga apa apa kok yah” jawab Angga.
Akhirnya ayahnya dapat ia selamatkan dari maut, tanpa pikir panjang ia langsung menggenggam jam itu lagi & berharap berada di massa depan.
Triiiiing…..
Ia pun kembali ke massa depan. Tapi dia bingung kenapa dia berda di sebuah rumah yang sangat besar dan mewah. Lalu ada seorang satpam yang memanngilnya “tuan Angga…”. Ia terkejut ia kira satpam itu ingin menghajarnya. “kenapa tuan Angga ada di depan rumah ?” tanya satpam, “aaahh ga ada apa apa, emangnya kenapa ?” bertanya dengan kebingungan. “loh kenapanya tuan Angga ini, bukannya tuan mengadakan party besar-besaran di dalam rumah” Tanya satpam. “ohhh iya iyaaa..” jawabnya dengan kebingungan.
Angga pun langgsung masuk ke rumah mewah itu, saat memasuki rumah, ia melewati kolam renang & melihat seorang pria sedang memegang 3 hanphone di tangannya & terus saja menjawab telepon. Lalu Angga memanggil pria itu “permisi pak …” “yah ada apa ?” jawab pria itu sambil membalikkan tubuhnya kea rah Angga. Betapa terkejutnya Angga, ternyata ayahnya masih hidup & sekarang dia menjadi orang yang kaya raya. Setelah itu ayahnya terus berbicara di telepon tanpa henti. Angga tetap bersabar sampai ayahnya selesai berbicara.
Lalu dia langsung masuk ke dalam rumah dan melihat sebuah acara party yang sangat meriah, di langit-langit rumahnya bertuliskan “HAPPY BIRTHDAY ANGGA 18TH” yang berarti “selamat ulang tahun Angga yang ke 18”. Betapa senang hatinya & berkata dalam hati “seumur-umur belum pernah aku merasakan hari seperti ini”. Berselang beberapa jam, pesta pun usai. Angga berharap bisa berbincang dengan ayahnya. Tapi sayangnya setelah ayahnya selesai bertelepon ayahnya malah pergi dengan perempuan lain yang Angga tak kenal. Angga pun mulai bertanya-tanya “di mana ibuku ?”. spontan seorang pembantu menjawab “loh bukannya ibu tuan sudah meninggal ?”. “apaaaaaaa ???” jwab Angga dengan sangat terkejut. Ia terus ber kata dalam hati “ini tak mungkin…. Tak mungkin… tak muungkin…”
Tiba – tiba munculah pria pemilik jam yang sudah merubah hidupnya itu. Dan berkata “apakah kau sudah mengerti ?”. “mengerti apaaa ?” dengan kebingungan dan marah ia menjawab. “Ok sekarang dengarkan aku”, kehidupan ini sudah ada yang mengatur, segala yang terjadi juga sudah di tentukan sebelumnya, hanya tugas kita sebagai manusia melakukan hal yang terbaik yang bisa kita lakukan, tidak harus menjadi orang kaya, karena ga semua orang kaya bisa senang, jika kau bisa lebih menghargai arti hidupmu kau akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya “. “apa sekarang sudah mengerti ?”. “ya aku memang sudah salah selama ini, seharusnya aku sebagai penerus bangsa ini tak perlu melakukan hal yang bisa merugikan orang lain” dengan penuh rasa bersalah & sedih ia menjawab.
“Nah sekarang kamu dengarkan aku”… nanti dalam hitungan ke 3 bangun dari tidurmu & jadilah orang yang lebih baik lagi…” “1… jadilah lebih baik lagi dari sebelumnya… 2… hadapi hidup ini dengan keberanian & lakukan hal positif & 3… bangun dari tidurmu sekarang”.
Dengan wajah bingung Angga pun terbangun dari mimpi indahnya. Saat ia bangun semua orang mengelilinginya. Ia bertanya-tanya apa yang telah terjadi, pria pemilik jam itu dengan cepat merampas jamnya dan berkata “sebenarnya tadi kamu saya hipnotis tanpa anda sadari”. “hahh, ga salah tuh ??” Tanya Angga dengan herannya, “sepertinya tadi aku kembali ke massa lalu”. “sebenarnya jam ini hanyalah jam biasa, aku hanya mencoba menghipnotismu untuk memberimu pelajaran agar kamu bisa merubah kelakuanmu sekarang ini” kata si pria itu. “Anggaplah semua ini sebagai pembelajaran, agar kamu bisa menjadi orang sukses kedepannya” saran si pria itu dengan sopan.
Karna kejadian ini Angga bertekat untuk menghilangkan semua sikap buruknya & mulai bertobat. Dia mendapat kesimpulan, bahwasannya kebahagiaan itu bukanlah seberapa kaya kita, tetapi kebahagiaan itu tercipta dari seberapa baik kita dalam hidup ini, banyak orang kaya raya yang merasa tidak bahagia dengan semua kekayaannya, & banyak juga orang yang kurang mampu mengaku bahagia dalam hidup ini.
Setelah semua kejadian itu Angga mulai berpikir positif dalam mengambil langkah kedepannya. Suatu hari saat dia ngamen di sebuah bus, tanpa sengaja di bus itu ada seorang produser yang sedang mencari orang yang memiliki bakat untuk bisa masuk dapur rekaman. Karena ternyata suara Angga sangat bagus di telinga produser itu, produser itupun tertarik untuk menjadikan Angga seorang artis.
Singkat cerita Akhirnya dia sukses dengan suaranya yang bagus itu. Dan sekarang dia menjadi orang kaya, ia tak lupa dengan ibunya, ia terus membiayai pengobatan ibunya sampai sembuh. Walaupun ayahnya tak mungkin bisa hidup kembali, dia sadar satu-satunya keluarga yang ia miliki sekarang adalah ibunya. Dan akhirnya ia mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidup.
