Ishaq Al-Mausili (Musisi Termasyhur Penemu Solmisasi)
Ishaq Al-Mausili (wafat 850 M) adalah salah seorang
musisi Muslim terbesar di kancah dunia musik Arab pada zaman
kekhalifahan. Darah seni menetes dari ayahnya, Ibrahim Al-Mausili (wafat 804 M), yang juga seorang musisi besar.
Ishaq terlahir di Al-Raiy, Persia Utara. Saat itu, sang ayah tengah
mempelajari musik Persia. Sang ayah terus mengembara demi mempelajari
dan mengembangkan seni musik yang sangat dicintainya.
Suatu waktu, Ibrahim membawa putranya yang mash kecil ke Kota Baghdad
metropolis intelektual dunia. Kelak, di pusat pemerintahan Ke –
khalifahan Abbasiyah itulah nama Ishaq melambung sebagai seorang musisi
legendaris. Kisah masa kecilnya juga tercatat dengan baik. Ishaq cilik
memulai pendidikannya dengan mempelajari Alquran dari Al-Kisa’i dan
Al-Farra.
Dari Hushaim ibnu Bushair, Ishaq mempelajari tradisi dan budaya. Se –
dangkan, pelajaran sejarah diperoleh nya dari Al-Asmai’i dan Abu
Ubaidah Al-Muthanna. Sejak kecil, ia sudah kepincut dengan musik. Na –
mun, sang ayah bukanlah satu-sa tunya guru yang memperkenalkan dan
mengajarinya seni musik. Menurut Miss Schlesinger,
Ishaq mempelajari musik dari sang paman, Zalzal, dan Atika binti Shuda
yang juga musisi terkemuka. Ishaq dikenal sebagai sosok manusia yang
kaya dengan budaya. Ia adalah musisi yang intelek. Hal itu dibuktikan
dengan perpustakaan pribadinya yang tercatat se bagai yang terbesar di
Baghdad.
Ishaq telah memberi sumbangan penting bagi pengembangan ilmu musik. Ternyata, dialah musisi yang memperkenalkan solmisasi: do re mi fa sol la si do.
Ishaq Al-Mausili memperkenalkan solmisasi dalam bukunya, Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs, yang begitu populer di Barat. Musisi Muslim lainnya yang juga memperkenalkan solmisasi adalah Ibn Al-Farabi (872 M-950 M) dalam Kitab Al-Mausiqul Kabir. Selain itu, Ziryab (789 M-857 M), seorang ahli musik dan ahli botani dari Baghdad, turut mengembangkan penggunaan solmisasi tersebut di Spanyol jauh sebelum Guiddo Arezzo muncul de ngan notasi Guido’s Handnya.
Peradaban Barat kerap mengklaim bahwa Guido Arezzo
adalah musisi yang pertama kali memperkenalkan solmisasi lewat notasi
Guido’s Hand. Ternyata, notasi Guido’s Handmilik Guido Arezzo hanyalah
jiplakan dari notasi arab yang telah ditemukan dan digunakan sejak abad
ke-9 oleh para ilmuwan Muslim.
Para ilmuwan yang telah menggunakannya, antara lain Yunus
Alkatib (765 M), Al-Khalil (791 M), Al- Ma’mun (wafat 833 M), Ishaq Al-
Mausili (wafat 850 M), dan Ibn Al- Farabi (872 M-950 M).
Ibn Firnas (wafat 888 M) pun turut berperan dalam penggunaan
solmisasi tersebut di Spanyol. Karena, ia adalah orang yang
memperkenalkan masyarakat Spanyol terhadap musik oriental dan juga
merupakan orang yang pertama kali mengajarkannya di sekolah-sekolah Andalusia.
Guido Arezzo mengetahui solmisasi tersebut dengan mempelajari Catalogna,
sebuah buku teori musik berbahasa Latin yang berisi kumpulan penemuan
ilmuwan Muslim di bidang musik. Solmisasi tersebut ditulis dalam
Catalogna yang diterbitkan di Monte Cassino
pada abad ke-11. Monte Cassino merupakan daerah di Italia yang pernah
dihuni masyarakat Muslim dan juga pernah disinggahi oleh Constantine
Afrika. Lagi-lagi, peradaban Barat mencoba memanipulasi sejarah.
Sumber : Republika Online
Ishaq Al-Mausili
/
Sejarah SOLMISASI (berasal dari peradaban islam)
/
SOLMISASI atau yang lebih
dikenal dengan Tangga nada yang kemudian menjadi dasar dari notasi musik ini
ternyata ditemukan oleh para ilmuwan Muslim. Fakta penting ini diungkapkan
pertama kali oleh Jean Benjamin de La Borde, seorang ilmuwan dan komponis Perancis,
dalam bukunya Essai sur la Musique Ancienne et Moderne (1780).
Sumber: majalah annida
Dalam
bukunya itu La Borde secara alfabet menyebut notasi musik yang diciptakan oleh
sarjana Muslim. Notasi itu terdiri atas silabels (yang kita kenal sebagai
solmisasi) dalam abjad Arab, yaitu Mi Fa Shad La Sin Dal Ra. Menurut La Borde,
notasi abjad Arab ini kemudian ditransliterasikan oleh ilmuwan Eropa ke dalam
bahasa Latin, yang entah bagaimana diklaim sebagai himne St. John.
Transliterasi ini digunakan pertama kali oleh pemusik Italia Guido Arezzo (995-1050) yang terkenal dengan teori Guido’s Hand-nya. Program British Channel 4 yang menayangkan acara sejarah musik mengatakan bahwa Guido-lah pencipta sistem solmisasi, tanpa sedikit pun mengungkapkan fakta temuan oleh ilmuwan Muslim. Namun, La Borde tidak sendirian. Komposer Eropa lain, Guillaume-André Villoteau (1759-1839), mengambil sikap seperti La Borde, yakni mengakui bahwa solmisasi adalah ciptaan orang-orang Islam.
La Borde melakukan penelitian dengan cara membanding-bandingkan antara notasi yang berasal dari Guido’s Hand dengan notasi berabjad Arab. La Borde sampai pada kesimpulan bahwa Guido’s Hand tidak lebih contekan Guido Arezzo dari sistem notasi yang ditemukan oleh sarjana Muslim.
“Secara fisik, tampilan solmisasi berabjad Arab itu berfungsi sebagai model yang ditiru oleh Guido Arezzo,” tulis La Borde. Ia kemudian membuat monograf yang menampilkan perbandingan yang kritis antara model solmisasi temuan ilmuwan Muslim dan solmisasi yang dibuat Guido Arezzo yang kemudian diakui sebagai notasi musik hingga kini.
Transliterasi ini digunakan pertama kali oleh pemusik Italia Guido Arezzo (995-1050) yang terkenal dengan teori Guido’s Hand-nya. Program British Channel 4 yang menayangkan acara sejarah musik mengatakan bahwa Guido-lah pencipta sistem solmisasi, tanpa sedikit pun mengungkapkan fakta temuan oleh ilmuwan Muslim. Namun, La Borde tidak sendirian. Komposer Eropa lain, Guillaume-André Villoteau (1759-1839), mengambil sikap seperti La Borde, yakni mengakui bahwa solmisasi adalah ciptaan orang-orang Islam.
La Borde melakukan penelitian dengan cara membanding-bandingkan antara notasi yang berasal dari Guido’s Hand dengan notasi berabjad Arab. La Borde sampai pada kesimpulan bahwa Guido’s Hand tidak lebih contekan Guido Arezzo dari sistem notasi yang ditemukan oleh sarjana Muslim.
“Secara fisik, tampilan solmisasi berabjad Arab itu berfungsi sebagai model yang ditiru oleh Guido Arezzo,” tulis La Borde. Ia kemudian membuat monograf yang menampilkan perbandingan yang kritis antara model solmisasi temuan ilmuwan Muslim dan solmisasi yang dibuat Guido Arezzo yang kemudian diakui sebagai notasi musik hingga kini.
Notasi Arab
Notasi Arab digunakan sejak abad ke-9, yaitu ketika ahli-ahli musik Muslim seperti Yunus Alkatib (765) dan Al-Khalil (791), peletak dasar sistem persajakan dan leksikografi Arab, yang diikuti oleh Al-Ma’mun (wafat 833) dan Ishaq Al-Mausili (wafat 850), memperkenalkan sistem notasi dalam bermusik dalam bukunya yang terkenal di Barat, Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs, selain Kitab Al-Mausiqul Kabir-nya Ibn Al-Farabi (872-950).
Temuan Al-Ma’mun dan Al-Mausili diteliti dan dikembangkan oleh Abu Yusuf bin Ishaq Al-Kindi (801-874), Yahya ibn Ali ibn Yahya (wafat 1048), Ahmad Ibn Muhammad As-Sarakhsi (wafat1286), Mansur Ibn Talha bin Tahir, Thabit ibn Qurra (wafat 1288), dan ilmuwan Muslim lainnya. Dominucus Gundissalinus (wafat 1151) dan The Count Souabe Hermanus Reichenau, dua ahli musik Barat, meneliti dan mengembangkan temuan Al-Kindi. Selain itu, teori-teori musik yang diciptakan Ibnu Sina dan Ibnu Rushd juga berpengaruh pada perkembangan musik Eropa sebagaimana teori-teori mereka dalam ilmu kedokteran.
Sebelum Guido Arezzo mengklaim notasi musik dengan Guido’s Hand-nya, teori musik telah berkembang pesat di Spanyol melalui Ziryab (789-857), pemusik andal dan ahli botani yang hijrah dari Baghdad, dan Ibn Firnas (wafat 888) yang memperkenal musik oriental kepada masyarakat Spanyol dan mengajarkannya untuk pertama kali di sekolah-sekolah di Andalusia.
Guido, Murid Constantine Afrika
Soriano, seorang peneliti musik asal Spanyol, mengungkapkan fakta tentang Guido Arezzo. Pemusik yang dianggap sebagai penemu notasi musik itu mempelajari Catalogna, sebuah buku teori musik berbahasa Latin yang memuat temuan-temuan di bidang musik oleh ilmuwan Muslim.
Hunke, peneliti lain, menulis bahwa notasi abjad Arab yang membentuk notasi musik ditulis dalam Catalogna pada abad ke-11 dan diterbitkan di Monte Cassino, sebuah daerah di Italia yang pernah dihuni oleh komunitas Muslim dan tempat yang pernah disinggahi Constantie Afrika, ilmuwan Muslim asal Tunisia yang masuk ke Italia melalui Salerno. Salah satu ilmu yang diajarkan oleh Constantine Afrika kepada orang-orang barbar dan terbelakang di Salerno adalah musik. Semua terjemahan yang dilakukan Constantine Afrika terhadap buku-buku temuan ilmuwan Muslim memang menjadi acuan para pelajar Eropa.
Apalagi, Constantine juga membuka kesempatan kepada mereka untuk belajar ke Spanyol, yang ketika itu sedang diramaikan oleh kuliah musik dengan guru besar para ilmuwan/musikus Muslim seperti Ziryab dan Ibn Farnes. Banyak pelajar lulusan sekolah musik di Spanyol berasal dari Italia, salah satunya adalah Gerbert Aurillac (wafat 1003), yang kemudian dikenal sebagai peletak dasar musik di negara-negara Eropa dan melahirkan banyak pakar musik Barat.
Notasi Arab digunakan sejak abad ke-9, yaitu ketika ahli-ahli musik Muslim seperti Yunus Alkatib (765) dan Al-Khalil (791), peletak dasar sistem persajakan dan leksikografi Arab, yang diikuti oleh Al-Ma’mun (wafat 833) dan Ishaq Al-Mausili (wafat 850), memperkenalkan sistem notasi dalam bermusik dalam bukunya yang terkenal di Barat, Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs, selain Kitab Al-Mausiqul Kabir-nya Ibn Al-Farabi (872-950).
Temuan Al-Ma’mun dan Al-Mausili diteliti dan dikembangkan oleh Abu Yusuf bin Ishaq Al-Kindi (801-874), Yahya ibn Ali ibn Yahya (wafat 1048), Ahmad Ibn Muhammad As-Sarakhsi (wafat1286), Mansur Ibn Talha bin Tahir, Thabit ibn Qurra (wafat 1288), dan ilmuwan Muslim lainnya. Dominucus Gundissalinus (wafat 1151) dan The Count Souabe Hermanus Reichenau, dua ahli musik Barat, meneliti dan mengembangkan temuan Al-Kindi. Selain itu, teori-teori musik yang diciptakan Ibnu Sina dan Ibnu Rushd juga berpengaruh pada perkembangan musik Eropa sebagaimana teori-teori mereka dalam ilmu kedokteran.
Sebelum Guido Arezzo mengklaim notasi musik dengan Guido’s Hand-nya, teori musik telah berkembang pesat di Spanyol melalui Ziryab (789-857), pemusik andal dan ahli botani yang hijrah dari Baghdad, dan Ibn Firnas (wafat 888) yang memperkenal musik oriental kepada masyarakat Spanyol dan mengajarkannya untuk pertama kali di sekolah-sekolah di Andalusia.
Guido, Murid Constantine Afrika
Soriano, seorang peneliti musik asal Spanyol, mengungkapkan fakta tentang Guido Arezzo. Pemusik yang dianggap sebagai penemu notasi musik itu mempelajari Catalogna, sebuah buku teori musik berbahasa Latin yang memuat temuan-temuan di bidang musik oleh ilmuwan Muslim.
Hunke, peneliti lain, menulis bahwa notasi abjad Arab yang membentuk notasi musik ditulis dalam Catalogna pada abad ke-11 dan diterbitkan di Monte Cassino, sebuah daerah di Italia yang pernah dihuni oleh komunitas Muslim dan tempat yang pernah disinggahi Constantie Afrika, ilmuwan Muslim asal Tunisia yang masuk ke Italia melalui Salerno. Salah satu ilmu yang diajarkan oleh Constantine Afrika kepada orang-orang barbar dan terbelakang di Salerno adalah musik. Semua terjemahan yang dilakukan Constantine Afrika terhadap buku-buku temuan ilmuwan Muslim memang menjadi acuan para pelajar Eropa.
Apalagi, Constantine juga membuka kesempatan kepada mereka untuk belajar ke Spanyol, yang ketika itu sedang diramaikan oleh kuliah musik dengan guru besar para ilmuwan/musikus Muslim seperti Ziryab dan Ibn Farnes. Banyak pelajar lulusan sekolah musik di Spanyol berasal dari Italia, salah satunya adalah Gerbert Aurillac (wafat 1003), yang kemudian dikenal sebagai peletak dasar musik di negara-negara Eropa dan melahirkan banyak pakar musik Barat.
Sumber: majalah annida
Berbeda itu ISTIMEWA !!
Diposting oleh
AQIL
|
/
Berbeda itu ISTIMEWA !!
Hhhmmm … banyak temanku yg curhat, mereka selalu menilai dirinya tidak sebaik penilaian orang lain. Yaaa seperti aku juga yang kadang merasa terasing di antara teman temanku karena berbeda pola pikir & cara bergaul. Tapi kini aku sudah temukan solusi dari masalahku yang akan ku bagikan untuk teman teman semua ^_^ semoga bermanfaat.
“Ingatlah kalau berbeda adalah istimewa !!”
“Ingatlah kalau berbeda adalah istimewa !!”
Kembangkan keunikanmu sendiri
Salah satu cara untuk membuatmu terlihat istimewa adalah dengan mengembangkan keunikanmu, seperti minat & bakatmu yang terpendam. Setiap remaja pasti punya keunikan, ada yang sudah tergali ada yang belum. Ada yang sudah dinyatakan lewat berbagai cara sehingga menjadi bakat yang menonjol. Namun tidak semua mampu menemukan mutiara di dalam dirinya.
Salah satu cara untuk membuatmu terlihat istimewa adalah dengan mengembangkan keunikanmu, seperti minat & bakatmu yang terpendam. Setiap remaja pasti punya keunikan, ada yang sudah tergali ada yang belum. Ada yang sudah dinyatakan lewat berbagai cara sehingga menjadi bakat yang menonjol. Namun tidak semua mampu menemukan mutiara di dalam dirinya.
Untuk menemukan keunikanmu ….
Sebenarnya
banyak cara yang bisa remaja lakukan untuk menggali keunikannya. Contohnya
program ekskul ada yang memfasilitasi minat dan hobi remaja. Bermusik, Basket,
volley, bela diri, multimedia (komputer dsb), menari, menyanyi, berorganisasi,
menjahit, bikin kue, aksesories, bahkan otomotif - tidak membutuhkan biaya
kursus yang besar. Kalau remaja punya inisiatif, bisa menggunakan fasilitas di
sekelilingnya. Di sekolah, di rumah, bahkan bagi yang berminat di musik, bisa aja
coba belajar main gitar atau alat musik apa aja yaaa minimal bernyanyi deh,
untuk awal tidak perlu keluarin babi
(banyak biaya). Bisa aja kan belajar sama teman atau sharing sama saudara
yang bisa main musik. Bagi yang hobi art and craft, banyak bahan recycle
bisa dipakai dan menghasilkan uang, pula. Ini hanya contoh untuk menunjukkan,
kalau ada kemauan, pasti ada jalan!
Kenapa hobi dan minat penting? Dalam proses mencari jati diri,
remaja sering bingung waktu ditanya, siapakah
kamu? Apa kemampuanmu? Apa kelebihanmu? Memang pertanyaan itu yang selalu
menjatuhkan mental para remaja !!.Hobi dan minat sebenarnya salah satu fondasi
bagi pertumbuhan karakter yang sehat. Remaja yang punya bakat dan minat
diwujudkan dalam bentuk hobi, akan lebih percaya diri dan tidak mudah
terpengaruh oleh pendapat atau tekanan lingkungan. Tidak mudah terbawa arus dan
punya kemampuan adaptasi yang lebih baik.
Dari hobi
dan minat itulah, remaja membangun tonggak jati diri sekaligus memberi gambaran
misteri apa yang ingin diketahui dan kehidupan seperti apa yang ingin dilalui.
Jadi kalau remaja punya beragam keunikan, berbeda dalam minat, kesukaan,
keahlian, bakat dan pilihan, itu sangat wajar dan malah baik adanya. Bayangkan kalau semua remaja seragam,
sewarna dan segaya, sepola pikir dsb. Jadinya mirip robot atau mass
production. Perbedaan itu yang akan membuat banyak penemuan, kreasi baru,
dan selalu dinamis. Kedinamisan dan keunikan itu yang membuat remaja bisa
bertumbuh sesuai dengan akarnya dan mencari jalan selaras dengan panggilan
hidupnya, tidak ikut-ikutan menjalani peran yang bukan diperuntukkan baginya.
Kalau remaja bisa mengembangkan kekuatan diri, maka remaja tidak mudah kena peer
pressure (tekana teman).
kalau pun terkena, punya kekuatan untuk bangkit kembali karena tahu bahwa hidup tidak hanya saat ini dan teman
tidak hanya dilingkungan itu saja.
Jadi
tidak perlu takut berbeda, karena perbedaan itu yang bisa membawa setiap remaja
menemukan identitasnya. Berbeda itu seru
kok !
Note:
Jadi untuk remaja remaja yang lagi galau karena
dibilang kuper, atau aneh … don’t sad !! percaya diri ajah sama keunikanmu ^_^
ARTI ( aku ragu isi hati)
/
ARTI
( aku ragu isi hati)
Aku ingin hidup bersamamu
Di suatu kota kecil, di senja abadi
Merajut cinta dan rindu
Tanpa takut akan adanya perih
Tiada puisi seindah
kata
Untuk mengabadikan
kehadiranmu
Kemana aku bisa
bertanya
Bila kau selalu ada
di kalbuku
Perih ini hanya sesaat
Rindu ini akan jadi semangat
Karena hanya ada satu kata
Untuk melukiskan rasa cinta
Tapi…
Mengapa harus ada
kata tapi
Jika aku yakin inilah
arti
Makna isi hati
Derita Remaja
/
aaaiiihh ... gk kerasa matahari baru tebenam,, baru saja saya bisa merasakan bunyi2 cpu,speaker & keyboard..
beberapa hari ini saya mengalami dilema,,
yah mungkin karena masaa remaja saya yg aneh dan berbeda dari kebanyakan... saya ingin bercerita sedikit niih ..
Ada
masanya ketika kita ingin sekali menjadi seperti orang lain, dan meniru tingkah
laku maupun kebiasaan idola kita. Saat itu biasanya kita malah membenci diri
sendiri, karena dianggap kurang ini dan itu. hal ini menyebabkan hilangnya rasa bangga pada diri sendiri. Remaja juga mengalami masa dimana
mereka ingin sekali disukai teman-teman, sampai-sampai mencoba menyamakan gaya
rambut, pakaian, cat kuku, tas, sepatu, dsb meski sebetulnya tidak pas di badan
maupun di kantong.
Pernahkah anda merasa, di saat remaja, anda selalu memiliki keyakinan, suatu hari nanti dunia ada di genggaman anda ???
Pernahkah anda merasa, di saat remaja, anda selalu ingin di perhatikan ???
Pernahkah anda merasa, di saat remaja, anda selalu merasa hubungan "PACARAN" adalah yg paling utama ???
itu hanya beberapa penderitaan anak remaja yang saya rasa tidak dapat iya pertanggung jawabkan. karena pada masa ini iya hanya bisa mengandalkan emosi, bermimpi bisa menjadi sukses tanpa usaha ...
sadarilah semua kesuksesan membutuhkan usaha ... ^_^
Tahun
80an rambut ala Lady Di mewabah seantero dunia dan breakdance dimana2;
tahun 90an - penampilan ala Demi Moore dan heboh disko-diskoan; jaman 2000an -
internet, blogs, Friendster, Facebook, Twitter, clubbing, jalan-jalan ke
mall, nonton, 'gaul', dsb. Banyak perubahan dan variasi, ada yang bisa
mengikuti tapi banyak pula yang merasa terasing. Ada rasa ingin ikut-ikutan,
tapi tidak mampu, tidak punya modal, tidak bisa enjoy, dsb
"kembangkan keunikanmu"
Setiap remaja pasti punya keunikan, ada yang sudah
tergali ada yang belum. Ada yang sudah dinyatakan lewat berbagai cara sehingga
menjadi bakat yang menonjol. Namun tidak semua mampu menemukan mutiara di dalam
dirinya.
Dalam hal ini peran orang tua adalah penentu. kebanyakan yang kita lihat di masyarakat, ada anak yang sudah bisa menggali potensi yang ia miliki. Tapi sayangnya orang tua malah mengarahkan anak ke haluan yang bertentangan dengan potensi anak. ini menyebabkan anak tidak dapat menemukan potensinya sendiri.
sekian dari saya ...
jika ada yang kurang saya mohon maav nii ...
ambilah makna positif dari artikel ini ...
TERIMAKASIH ^_^
By : AQIL
ASAL-USUL SEPATU
Diposting oleh
AQIL
|
/
Seorang maharaja yang bodoh mengeluh karena jalan yang kasar
membuat kakinya sakit. Maka ia memerintahkan agar seluruh
negeri diberi alas kulit sapi.
Pegawai istana tertawa ketika raja menyampaikan perintah itu
kepadanya. "Yang Mulia, itu adalah suatu gagasan yang gila,"
serunya. "Mengapa harus mengeluarkan biaya yang sama sekali
tidak perlu? Potong saja dua alas kecil kulit sapi untuk
melindungi kaki Yang Mulia!"
Itulah yang dikerjakan oleh maharaja. Dan demikianlah lahir
gagasan mengenai sepatu.
Orang yang sudah mengalami penerangan batin tahu bahwa untuk
membuat dunia tempat yang bahagia. engkau perlu mengubah
hatimu - dan bukan dunia.
(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)
membuat kakinya sakit. Maka ia memerintahkan agar seluruh
negeri diberi alas kulit sapi.
Pegawai istana tertawa ketika raja menyampaikan perintah itu
kepadanya. "Yang Mulia, itu adalah suatu gagasan yang gila,"
serunya. "Mengapa harus mengeluarkan biaya yang sama sekali
tidak perlu? Potong saja dua alas kecil kulit sapi untuk
melindungi kaki Yang Mulia!"
Itulah yang dikerjakan oleh maharaja. Dan demikianlah lahir
gagasan mengenai sepatu.
Orang yang sudah mengalami penerangan batin tahu bahwa untuk
membuat dunia tempat yang bahagia. engkau perlu mengubah
hatimu - dan bukan dunia.
(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)
Langganan:
Postingan (Atom)