RSS

Cerpen - TERLAMBAT MENYADARINYA PART 1

Bagian 2                                                                                      Bagian 3


Seperti hari-hari biasa, saat-saat dimana Algi seorang pelajar sma yg selalu merasa kesepian, tidak ada teman yg dekat dengannya. Dia sudah biasa menghadapi semuanya sendiri. Karena sejak SD ia memang selalu sendiri. Ga tahu mengapa sulit baginya untuk mendapatkan teman yg cocok untuknya. Karena ia merasa selalu sepi, maka ia sering juga berpindah-pindah sekolah. Sekarang dia kelas 2 SMA, ternyata di sekolahnya yg baru ia berjumpa dengan mantannya saat di SMP, mungkin mantannya masih menyimpan rasa terhadapnya, tapi sayang Algi tidak. Algi hanya menganggap dia sebagai teman biasa saja, atau bisa juga sebagai sahabat.
Suatu siang, di teriknya sinar matahari yg menyengat Algi bertemu dengan seorang cewek bernama Devi.  Awalnya Algi hanya menganggap Devi sebagai teman biasa. Tapi tidak tahu mengapa lama kelamaan Algi merasakan sesuatu yg lain. Kali ini dia tidak hanya menggap Devi sebagai teman, bahkan lebih dari itu. Ternyata tumbuh rasa cinta di hati Algi. Setiap hari selalu wajah Devi terbayang dalam benaknya. Hal ini membuatnya yakin kalau ia benar-benar menyukai Devi. Tapi 1 hal yg juga selalu ia katakan dalam  hatinya “sebenarnya Devi itu kan bukan tipe cewek idaman ku, tapi mengapa aku bisa suka padanya ya ?...” selalu itu yg membuat Algi bingung.
Sampai akhirnya Algi sadar kalau tantenya Devi itu adalah teman ibunya Algi. Teman ibunya Algi itu pun mengajak ibu Algi untuk menginap di parapat, yahh sebagai refreshing lah. Kesempatan ini di manfaatkan oleh Algi untuk bisa mendekati Devi.
Malam harinya saat semua sibuk bakar-bakar ikan, saat-saat itulah yg dimanfaatkan Algi untuk bisa berbicara lebih dekat dengan Devi. Setelah mereka berbicara panjang lebar ternyata Algi semakin menyukai Devi. 1 hal yg ia tahu, walaupun Devi bukan tipe yg ia idamkan, tapi Devi punya nilai lebih yaitu komunikasi. Komunkasi adalah sesuatu yg membuat suatu hubungan menjadi nyaman. Dengan kata lain Algi merasa nyaman saat berada di dekat Devi.
2 minggu telah berlalu sejak malam itu, ternyata Algi ingin menjadikan Devi sebagai ceweknya, ya dengan kata lain ingin menembak Devi. Tapi sayangnya saat itu Algi masih tidak berani mengungkap isi hatinya. Tapi dia sudah yakin ingin melakukannya. “bagaimana caraku untuk menembak dia yah ?...” tanya Algi dalam hatinya. Karena Algi tidak berani mengungkapkan semuanya, jadi ia punya siasat “bagaimana jika ku ungkapkan saja lewat sms”. Tapi yg semua harus tahu, Algi tidak mungkin langsung melakukan itu. Dengan siasatnya ia sms-an dengan Devi, tujuannya bukan untuk mengungkapkan perasaannya, tetapi untuk mengetahui sifat Devi yg lebih dalam lagi. Dari sms-an itu ia mendapat informasi penting kalau Devi tidak suka di tembak lewat sms. Waw itu mengejutkan Algi, yg terpenting ia sudah mendapat beberapa informasi penting dari Devinya langsung. Dengan alasan ia mau nembak cewek lain, Devi dengan mudahnya menjawab semua pertanyaan-pertanyaan Algi, yg sebenarnya pertanyaan itu adalah kunci untuk Algi agar lebih mengenal Devi. Cara ini memanglah sangat aman baginya. Devi tidak pernah tahu kalau cewek yg dimaksud Algi itu adalah dirinya.
Di bulan yg sama Algi sudah yakin akan nembak Devi. Dengan percaya diri yg tinggi ia mempersiapkan semuanya. Tapi sayangnya saat itu Devi jarang di rumah, bahkan setiap sms dari Algi hampir tak pernah di balasnya. Hal ini membuat Algi merasa patah hati + patah semangat untuk mengungkapkan perasaanya pada Devi.
Satu bulan dia terus menunggu Devi, akhirnya ada titik terangnya. Devi kembali membalas sms Algi. Sekarang Algi merasa inilah saat yg paling tepat, teman-temannya mengatakan “kesempatan tidak datang 2 kali”. Hal ini membuatnya semakin yakin untuk secepatnya mengungkapkan isi hatinya kepada Devi. Tepatnya tanggal 27-oktober-2010, ada acara di rumah Devi. Saat-saat itulah yg dirasa Algi paling tepat untuk mengutarakan perasaannya. Tapi ia merasa amat grogi untuk berbicara dengan Devi.
Singkat cerita akhirnya Algi berhasil mengalahkan groginya & langsung berbicara dengan Devi. Saat itu Devi terkejut mendengar kata-kata yg keluar dari mulut Algi, dengan sangat tak percaya Devi di tembak oleh Algi. Saat itu Devi tidak bisa menjawab Algi, dia minta waktu untuk memikirkannya lagi.
“apa Algi yakin milih Devi ?” tanya Devi.
“ya aku yakin, sebenarnya aku sudah lama ingin bilang ini, tapi mungkin baru ini saat yg tepat...” jawab Algi.
“apa Algi blom punya cewek ?...” tanya Devi.
“yah, belum... memangnya kenapa ?...” jawab Algi.
“apa Algi yakin... kan kita baru kenal...” ujar Devi.
“ohh...ahh... ya ku yakin kok... sekarang ni memang ga da cewek yg dekat dengan ku. Aku ga tau mengapa aku rasa jika berbicara denganmu aku merasa nyaman dibandingkan dengan cewek lain.” Jawab Algi.
“ok.. tapi aku pikir-pikir dulu yahh...” kata Devi.
                1 hari Algi menunggu tidak ada jawaban. Ia kirim pesan ke facebooknya Devi tetap tidak ada balasan. Sayangnya saat itu HP nya Devi sedang rusak jadi Algi tidak bisa menghubunginya. Saat Algi mengecek facebooknya Devi ada sesuatu yg aneh, di bawah profilnya Devi yg selama ini kosong, tiba-tiba ada tulisan berpacaran dengan firman. Hal ini membuat hati Algi hancur. Tapi ia tetap menahan perasaan itu.
                Hari ke 2 tetap tidak ada jawaban. Algi pun mendatangi rumah Devi. Sudah jauh-jauh datang ternyata tidak ada tanda-tanda kehidupan. Hal ini membuat Algi menjadi semakin penasaran.
                Hari ke 3 saat Algi sedang online di facebook ia tetap tidak mendapat kabar dari Devi. Tiba-tiba ada telepon dari Devi, dan mengabari bahwasannya ia menolak Algi. Betapa hancurnya hati Algi seperti beling yg di injak limbad. Di telepon Algi tidak mengatakan sakit hatinya, tapi sebenarnya ia hanya menahannya. Sebenarnya saat itu hati Algi amat sakit. Bahkan sempat membuat Algi langsung down (sakit). Sambil bertelepon Algi pun bertanya pada Devi.
“oh ya aku boleh tahu ga firman itu siapa yah ?...” tanya Algi.
“oh maaf ya Algi... dia itu cowok ku...” jawab Devi.
“loh bukannya waktu aku nembak kamu, kamu bilang belum punya cowok ?...” tanya Algi.
“ya... emang aku belum ada cowok waktu itu... tapi sebenarnya sebelum kamu nembak aku, dia sudah nembak ku duluan... selain itu dia juga dah sering ku tolak... pengorbanannya juga dah banyak, dia sering jadi antar jeput aku sekolah... jadi sekali lagi maaf ya Algi... aku ga bilang sama kamu sejak waktu itu...” jawab Devi.
“ohh... ahh.. ga apa-apa kok, mungkin pilihanmu itu lebih baik dari ku...”. jawab Algi dengan santai, tapi saat itu hatinya benar-benar sangat hancur lebih parah dari sebelumnya.
“Algi ga marah kan sama Devi ?... mungkin Algi  bisa mendapatkan cewek yg lebih baik dari Devi...” ujar Devi.
“ya... baiklah kalau itu keputusan kamu, aku ga marah kok...” jawab Algi dengan santai, tapi sebenarnya ia berkata dalam hari “mana bisa aku marah sama kamu, karena itu sudah keputusanmu, ku hargai”.
                Sejak mendengar jawaban itu, Algi berubah menjadi pemurung & semakin down. Bahkan kehilangan semangat untuk melakukan aktifitas apapun. Dia selalu berkata dalam hati “tidak pernah aku merasakan sakit yg sedalam ini”
                Hingga akhirnya pada hari minggu Algi datang ke rumah Devi. Algi tidak tahu bahwa saat itu ternyata ada firman, orang yg telah dipilih oleh Devi. Tapi Algi & Devi sempat berbincang-bincang. Devi sempat berkata
“sebenarnya jika aku tidak pernah mengenal firman mungkin aku akan terima kamu, tapi maaf ya... kamu ga marah kan ?... lagian kita baru kenal...” tanya Devi.
“ga kok... itukan dah keputusanmu...” jawab Algi, tapi dalam hati berkata “mana bisa aku marah pada mu...”.
                Sebenarnya saat Algi ke rumah Devi, ia sedang sakit, hal yg membuatnya semakin parah adalah melihat adanya firman di situ. Bagaimana tidak sakit hati, ia melihat Devi & firman sangat dekat. Bagaimana jika melihat orang yg dicintai sedang berpacaran dengan orang yg ia pilih. Apa lagi Algi ditolak. Amat sangat sakit hati Algi saat itu. Tapi tetap ia tahankan..
                Algi mendapat sebuah pelajaran dari ceritanya ini. Bahwasannya jika ingin melakukan sesuatu lakukanlah secepat mungkin, sebelum orang lain mendahuluimu.
                Algi sadar ini semua adalah kesalahannya. Kenapa ia tidak melakukan sesuatu yg ia anggap harus ia lakukan dengan cepat. Sekarang semua hanya tinggal penyesalan. Hari hari ia lewati tanpa semangat, entah apa yg bisa membuat ia semangat lagi.                                                  

 Bersambung ...

Bagian 2
Bagian 3

                                                                             Karya : AQIL

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mengharukan >>>
(^_^)

AQIL mengatakan...

iaaa benerr :'(